Senin, 15 April 2013

untitled

usaha yang masih gini-gini aja.

yang mungkin malah lebih baik kemarin dibanding sekarang.

usaha yang kemarin nol.0. 

sekarang sudah berubah menjadi -1.

Kamis, 11 April 2013

冗談


Kebahagiaan yang Tiada Habisnya
Karya : Anjani Eka Lestari





Hari pertama tahun ajaran baru. Setelah libur yang lumayan agak lama, aku masuk sekolah. Aku bersekolah di SMP Negeri 7 Bogor. Tepat pada hari itu, kami semua murid dikumpulkan dilapangan untuk pembagian kelas. Pada hari itu, kebetulan sekali cuacanya sangat panas. Dan aku sendirian, karena teman-temanku sedang mengorientasi murid-murid baru SMP 7.
Setelah guruku memberi pengumuman, tibalah saatnya pembagian kelas. Tahun itu, aku sudah naik ke kelas 9. Aku sangat serius sekali memperhatikannya. Kemudian, disebutlah kelas sembilan empat. Amalia, Amany, Anita, dan kemudian Anjani Eka Lestari. Disitu disebutkan namaku. Ya, aku berada di kelas sembilan empat. Kelas dimana aku akan menghabiskan sisa satu tahun terakhirku di SMP sebelum aku menjadi murid SMA. Setelah selesai dibacakan semua, kami semua murid bersiap untuk ke kelas baru kami masing-masing. Aku sampai di kelas sembilan empat. Kemudia kuhirup udara yang berada di ruangan itu. “Harum orang-orang pintar disini, terlalu banyak saingan”, ujarku dalam hati.
Disini, aku banyak berkenalan dengan teman baru yang sudah tidak asing lagi kulihat. Di kelas ini, pertama kali aku akrab yaitu dengan Annisa Restiany dan aku biasa memanggil dia dengan nama Ninis. Dalam hatiku, aku selalu yakin kelas ini mempunyai potensi yang tinggi jika dibandingkan kelas yang lainnya. Aku berharap, aku akan berhasil jika aku berada di kelas ini.
Setelah beberapa hari berlalu, aku belajar di kelas ini. Kelas yang masih penuh kecanggungan, masih ada batas pertemanan didalamnya. Ya, jika bisa dibilang kelas ini masih rasis jika dalam masalah memilih teman. Mungkin dikarenakan juga ada beberapa yang belum saling kenal. Aku biasanya menyebut murid kelas ini dengan sebutan ‘pejuang’, iya, ‘pejuang 94’.